Buana Tauhid

Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Alquran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Q.S. Fushshilat ayat 53)

Ayat Alquran ini mengisyaratkan kepada manusia bahwa tanda-tanda Tuhan ada di seluruh alam raya. Dari level makhluk mineral hingga level makhluk berakal (manusia). Ayat ini juga sering dikutip para sufi bahwa seluruh alam raya pada hakikatnya manifestasi Tuhan. Tak ada ruang kosong di alam semesta ini yang tidak berisikan jejak-jejak Tuhan di dalamnya.

Di sinilah asyiknya kita menikmati Buana Tauhid: Jejak Tuhan di Alam Raya. Karena di dalamnya pembaca akan dituntun Imam Jafar Shadiq, gurunya para pemuka mazhab fikih dan sufi, untuk menemukan betapa penciptaan alam raya ini penuh dengan hikmah dan tujuan. Sejak penciptaan langit, struktur wujud manusia, tetumbuhan, hewan, hingga bantahan kepada para pengingkar Tuhan (ateis). Diktean sang imam kepada Mufadhdhal, sang murid, ini telah menginspirasi para ilmuwan modern dan karenanya selalu relevan hingga sekarang.

Meski diktean ini terjadi sekitar abad ke-2 hijriah, seluruh butir hikmah yang terkandung di dalamnya tidak bisa dibiarkan begitu saja.

We will show them our signs in all regions of the earth and in themselves, until it is clear to them that the Qur'an is true. Isn't it enough that indeed your Lord is a witness of all things? (Q.S. Fushshilat verse 53)

This Qur'anic verse implies to humans that God's signs are in the entire universe. From the level of mineral beings to the level of intelligent beings (humans). This verse is also often quoted by the Sufis that the entire universe is in essence the manifestation of God. There is no empty space in this universe that does not contain traces of God in it.

This is where we enjoy the Buana Tauhid: The Footsteps of God in Alam Raya. Because in it the reader will be guided by Imam Jafar Sadiq, his teacher the leaders of the jurisprudence and Sufi schools, to discover how the creation of this universe is full of wisdom and purpose. Since the creation of the sky, the structure of human beings, plants, animals, to the denial of the deniers of God (atheists). The dictation of the priest to Mufadhdhal, the disciple, has inspired modern scientists and is therefore always relevant today.

Although this dictation took place around the second century of the hijriah, all the points of wisdom contained in it cannot be ignored.